MAJALAYA I RSUD Majalaya mendapat kabar dari PMI kabupaten maupun kota bahwa stok darah kosong, pihak rumah sakit langsung sigap menghubungi Persaudaraan Donor Darah Majalaya (PDDM) yang tengah gencar-gencarnya melaksanakan kegiatan donor darah.
“Jadi Thalasemi RSUD majalaya kerjasama dengan PDDM untuk stok darah, Insya Allah tersedia untuk RSUD Majalaya,” jelas Dirut RSUD Majalaya Dr. Yully melalui Humas Yayah Mardiyah kepada kabandung.id saat dihubungi, Sabtu (26/2/2022).
Yayah menjelaskan, dalam waktu dekat ini PPDM akan mengadakan kegiatan donor darah pada 3 Maret bertempat di Masjid Agung Majalaya, menggunkan sarana mobil PMI Kota Bandung mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB. Kemudian pada 6 maret 2022 di The Matic Mall, kegiatan di mulai pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.
Kegiatan donor darah tadi dibenarkan oleh Wakil Ketua PDDM, Hendi Resmawan. Bahwa dalam waktu dekat akan melaksanakan donor darah dua kali dalam sepekan yakni tanggal. 3 dan 6 Maret 2022 di dua tempat berbeda. Dua kegiatan donor darah tersebut kata Hendi, dilakukan untuk memenuhi kekurang stok darah terutama bagi penyintas thalasemia periode transfusi tanggal 1 hingga 4 Maret 2022. “Ada sekitar 20 anak yang harus memperoleh transfusi minggu depan. Kebutuhannya sekitar 40 labu jika dirata-ratakan satu anak membutuhkan dua labu,” jelasnya.
Hendi mengaku salut dan merasa terharu melihat antusiasme warga Majalaya dan sekitarnuya yang begitu responsif terhadap kegiatan-kegiatan kemanusiaan terutama donor darah. Sayangnya pemerintah kurang peka terhadap persoalan ini. “Jika saja ada tempat transfusi darah di sekitaran Majalaya pasti bisa membantu mendekatkan masyarakat dalam pelayanan donor darah,” harapnya.
“Selama ini pendonor darah harus pergi jauh terkadang harus kami antar ke Kopo Permai atau Jalan Aceh Kota Bandung. Sedangkan banyak permasalahan pasien yang membutuhkan darah, seperti halnya yang terjadi besok saya harus mengantar pendonor ke PMI untuk beberapa pasien thalasemia periode transfusi tanggal 1 Maret,” tandasnya
Dikatakan Hendi, PDDM sudah berusaha mengambil langkah-langkah persuasif dengan menggelar audensi dengan Bupati Bandung, bersurat ke Bapeda Kabupaten Bandung. “Namun, hingga kini belun juga ada tanggapan, padahal kepengurusan PDDM legalitasnya sudah berbadan hukum,” keluhnya.
Sementara Maman S, warga Solokanjeruk menilai upaya PDDM sangat baik. Para pengurusnya memiliki jiwa sosial sangat tinggi, dalam hal membantu serta menolong masyarakat, karena tanpa ada kesadaran niat ikhlas belum tentu mampu.
Seharusnya pihak yang terkait mengucapkan terimakasih kepada PDDM karena sudah dibantu, bahkan harus di suport dan diapresiasi oleh pemerintah dan juga dinas terkait supaya pelayanan pengadaan darah bisa lebih baik.
Karna di pandang penting kami tindaklanjuti kepada Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung Drg. Grace Mediana Purnami, M. Kes, saat dihubungi melalui whatsapp belum memberikan keterangan terkait rencana akan adanya Unit Transfusi Darah di Wilayah Majalaya.