SOREANG | Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Indra Respati mengatakan, untuk mengantisipasi adanya para pengemis musiman yang memanfaatkan momen bulan suci Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri mendatang pihaknya akan melakukan penanganan, edukasi dan pembinaan kepada mereka.
“Yang pertama kita menertibkan, yang kedua membina mereka supaya tidak kembali terjun ke jalan. Karena memang masyarakat ini beragam dari aspek sosial,” kata Indra Respati dalam keterangannya di Soreang, Selasa (12/4/22).
Indra Respati melihat adanya fenomena sosial memasuki Bulan Suci Ramadan atau jelang Hari Raya Idulfitri, di antaranya munculnya pengemis musiman. “Mereka kebanyakan dari luar Kabupaten Bandung. Mereka datang disaat Ramadan ini untuk mengais rezeki disini,” katanya.
Hanya saja, imbuh Indra, apa yang dilakukan mereka itu menganggu keamanan, ketertiban dan lingkungan sekitar. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan identifikasi dan memberikan pemahaman kepada mereka,” ungkapnya.
Ia pun melihat bahwa masyarakat yang menjadi pengemis adalah bagian dari masyarakat yang perlu dibantu. Namun caranya harus teratur, tidak seperti saat ini yang dilakukan gelandangan maupun pengemis dengan cara meminta-minta di jalan-jalan yang dapat mengganggu kenyamanan orang lain.
“Oleh karena itu, kami dari Dinas Sosial sudah banyak menggelar berbagai program penanganan fakir miskin dan anak-anak terlantar,” katanya.
Ia berharap di bulan suci Ramadan ini Pemkab Bandung bisa mensinergikan penanganan kerawanan sosial, selain masalah kesejahteraan sosial yang harus dibantu dan difasilitasi pemerintah melalui pendekatan pentahelix.
“Kita menghimbau kepada masyarakat untuk sama-sama membantu pemerintah dalam pengentasan penanganan kerawanan sosial di daerah,” ujarnya.
Terkait anak-anak jalanan, Indra Respati menyebutkan, anak-anak yang ada di lampu merah di antaranya ada yang masih sekolah. “Dan kebanyakan berasal dari luar daerah. Sebenarnya, anak-anak yang melakukan kegiatan di perempatan jalan itu sangat membahayakan keselamatan mereka dan tidak seharusnya seperti itu,” tegasnya.
Kepala Dinas Sosial mengatakan, bahwa aparat kewilayahan maupun Satpol PP sudah melakukan himbauan kepada mereka untuk tidak melakukan kegiatan di perempatan jalan atau lampu merah karena berbahaya bagi keselamatan mereka.
“Apalagi anak-anak yang ada di lampu merah itu tidak seharusnya dieksploitasi seperti itu,” katanya.
Indra Respati menyebutkan kegiatan yang dilakukan para pendatang musiman dengan cara mengemis itu kurang tepat untuk dilakukan di Kabupaten Bandung. “Kita sudah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan, untuk mengidentifikasi dan membina anak-anak tersebut untuk mengisi bulan suci Ramadan dengam cara-cara yang positif, tidak berada di jalanan,” katanya.
Menurutnya, pemerintah sudah lama menggulirkan sejumlah program, di antaranya PKH, Bansos, BPNT untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. “Selain itu kartu Indonesia sehat, kartu Indonesia pintar yang seluruhnya sudah dijamin oleh pemerintah. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka memanfaatkan kesempatan bulan suci Ramadan ini untuk melakukan hal-hal yang tidak tepat di Kabupaten Bandung, di antaranya mengemis,” katanya.
Ia pun menyampaikan himbauan Bupati Bandung Dadang Supriatna kepada para ulama untuk terus memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat saat pengajian atau menyampaikan ceramah kultum maupun ceramah-ceramah lain yang berkaitan dengan masalah sosial di wilayahnya.
Sumber: Pemkab Bandung