JAKARTA | Pemerintah Kabupaten Bandung terus berupaya meningkatkan perekonomian, salah satunya dengan melakukan kunjungan ke Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki di Kantor Kementerian Koperasi UKM, Jakarta, Rabu (6/4/2022).
“Pada kesempatan ini kami meminta arahan dari Pak Menteri terkait UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Di Kabupaten Bandung sendiri, sektor UMKM menjadi prioritas dalam pemulihan perekonomian daerah, terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini,” ucap Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Dadang menyampaikan tahun 2021 jumlah Koperasi di Kabupaten Bandung mencapai 1.746 unit, terdiri dari 919 koperasi aktif dan 827 tidak aktif. Adapun keragaan per jenis yakni 35 dibidang jasa, 1.314 konsumen, 41 pemasaran, 221 produsen dan 135 simpan pinjam.
“Alhamdulillah, beliau sangat merespon baik keberadaan koperasi di Kabupaten Bandung. Kami juga membahas langkah konkret kedepannya,” terang bupati yang akrab disapa Kang DS.
Dadang menyampaikan, Menkop UKM Teten Masduki sangat mendorong Pemkab Bandung untuk mengembangkan UMKM di sektor peternakan dan pertanian.
Untuk peternakan, Teten menyarankan Pemkab Bandung mengembangkan peternakan sapi perah. Ia meyakini, langkah tersebut dapat membantu pemerintah pusat dalam memenuhi kebutuhan susu di Indonesia. Mengingat, hampir 80 persen persediaan susu merupakan hasil impor.
“Potensi susu sapi bukan hanya ada di Pangalengan, tetapi juga di Cilengkrang dan Ciwidey. Untuk menghasilkan susu yang berkualitas dibutuhkan pakan hijauan dan bibit dari anakan sapi yang berkualitas. Tentunya perlu ada perhatian khusus baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat,” tutur bupati mengutip pernyataan menteri.
Sementara untuk pertanian, Menkop UKM mengajak Pemkab Bandung untuk ikut menjalankan program nasional yaitu Penanaman Kacang Koro, serta memberhentikan penanaman porang untuk sementara waktu, lantaran harga jual yang semakin turun.
“Insya Allah dengan dukungan beliau kami berencana akan membuka lahan di wilayah Cilengkrang sampai Nagreg untuk dilakukan penanaman singkong dan kacang koro, sebagai bahan baku tempe juga campuran membuat tepung mocaf. Adapun strateginya adalah memanfaatkan koperasi sebagai roda penggerak menjalankan program tersebut,” terang Dadang.
Dalam kesempatan itu Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) juga mengapresiasi langkah Bupati Dadang yang berencana menindaklanjuti arahan Menkop UKM.
Guna menyukseskan hal tersebut, LPDB akan langsung melakukan survei ke sejumlah lokasi di Kabupaten Bandung, mendata koperasi yang mampu menjalankan program tersebut, memberikan pendampingan serta permodalan atau biaya.