Kab. Bandung |Melambungnya harga pupuk non subsidi membuat para petani Srowberry di wilayah Kecamatan Rancabali menjerit karena tidak sebanding dengan harga strowbery di tingkat petani. Hal ini tentunya perlu perhatian khusus oleh pihak pemerintah daerah maupun pemerintah pusat supaya kesejahteraan para petani bisa terkondisikan.
Asep 60 tahun, salah seorang petani strowberry asal Desa Indragiri kecamatan Rancabali mengatakan, dirinya sudah beberapa tahun ini selalu kembang kempis untuk bisa menutupi kebutuhan rumah tangganya dikarenakan hasil dari bertani strowberry pas-pasan. “Untuk biaya perawatan pertanian dan terkadang nombok. Belum untuk biaya sekolah anak,” keluhAsep.
Asep berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk para petani seperti dirinya. Terutama bantuan pupuk bersubsidi.
H. Apep Ketua kelompok tani Tani mukti asal Desa Alam Endah mengatakan bahwa, dari pihak pemerintah Kabupaten Bandung sudah ada program untuk para petani yaitu program Kartu Tani yang bisa untuk mendapatkan pupuk bersubsidi namun belum menyentuh secara keseluruhan ke para petani, baru segelintir saja yang mendapatkannya. Dirinya pernah mengajukan kartu Tani untuk wilayah kerjanya sebanyak 80 Kartu Tani tapi tak satupun yang terealisasi.