kabandung.id | Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengajak para ulama, para ustadz, pimpinan Pondok Pesantren serta pimpinan Ormas Islam di Kabupaten Bandung untuk dapat bersinergi dalam upaya membangun kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung.
Bupati yang akrab disapa Kang DS itu menyatakan kolaborasi antara pemerintah daerah dan para tokoh agama diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bukan hanya dalam bidang spiritual, namun juga kesejahteraan sosial dan perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung.
“Antara ulama dan umaro ini tidak bisa dipisahkan. Pada kesempatan ini saya mengajak untuk bersama-sama mengevaluasi apa yang sudah dilaksanakan tiga tahun ini. Apa yang harus kita lakukan lima tahun ke depan,” ujar Kang DS.
Hal tersebut disampaikan Kang DS pada kegiatan silaturahmi Bupati Bandung dengan para ulama dan pimpinan ormas Islam se-Kabupaten Bandung di Rumah Dinas Bupati Bandung, Jum’at (21/6/2024).
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu juga mengajak agar para ulama untuk membantu pemerintah daerah dalam upaya pemberdayaan ekonomi umat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung.
Sebagai bentuk keseriusan, Bupati menawarkan agar para ulama, ustadz, pimpinan Pondok Pesantren hingga para Ketua Ormas Islam di Kabupaten Bandung dapat memanfaatkan dengan baik berbagai program pemberdayaan ekonomi yang telah digulirkan Pemkab Bandung.
Diantaranya program pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan yang saat ini sudah berjalan. Kang DS menyebut, pihaknya menggelontorkan anggaran Rp 70 miliar yang dapat diakses masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan sekaligus solusi permodalan daripada masyarakat terjerat bank emok dan pinjol.
“Saya mengajak, yuk disamping berdakwah, kita juga berjuang untuk meningkatkan perekonomian umat demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung. Silakan manfaatkan program-program yang sudah berjalan,” ujar Kang DS.
Selain itu, Bupati Bedas juga menawarkan program pemberdayaan ekonomi umat yakni melalui program pembuatan demplot bisnis peternakan dan perikanan. Untuk tahap awal pada tahun ini, Kang DS menyiapkan program tersebut untuk 100 Pondok Pesantren.
“Program demplot ini sudah berhasil dikembangkan di Cileunyi. Alhamdulillah per bulan bisa menghasilkan Rp 30 juta. Kalau semua pesantren bisa mandiri dan bisa memberdayakan masyarakat sekitar, insya Allah kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” tutur Kang DS.
Selain tawaran program-program tersebut, Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung itu juga mempersilakan agar para ulama memanfaatkan program Besti atau beasiswa ti Bupati. Pada tahun ini, Pemkab Bandung menyediakan 250 kuota bagi calon mahasiswa.
“Tahun depan insya Allah kita tingkatkan menjadi 500 kuota calon mahasiswa. Karena peminat program ini sangat banyak, sampai ribuan orang. Ini juga sebagai upaya kita meningkatkan SDM yang berkualitas dan berakhlakul Karimah,” bener Kang DS seraya disambut tepuk tangan meriah ratusan ulama yang hadir.
Sebagai bukti keberpihakan kepada para ulama dan pembangunan karakter Islami, Kang DS juga menggulirkan program insentif bagi 17 ribu guru ngaji se-Kabupaten Bandung. Mereka mendapatkan insentif bulanan plus pelindungan BPJS Ketenagakerjaan.
Ditambah lagi dengan terobosan kebijakan Bupati Dadang Supriatna yang memasukkan pelajaran baca tulis Al-Qur’an ke dalam pelajaran muatan lokal SD dan SMP di Kabupaten Bandung.
Terobosan kebijakan ini pun terbukti berhasil. Salah satu indikatornya yakni menurunnya jumlah anak-anak yang buta huruf Al-Qur’an di Kabupaten Bandung.
“Berdasarkan hasil survei, sebelum ada program insentif guru ngaji dan baca tulis Al-Qur’an ini, jumlah anak yang bisa baca Al-Qur’an hanya 15 persen. Sekarang setelah 3 tahun, meningkat menjadi 80 persen. Ini luar biasa berkah,” ungkap Kang DS.
Lebih jauhnya, melalui program insentif guru ngaji ini Kang DS berharap para ulama dan ustadz dapat ikut berperan mencetak anak-anak calon pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlakul karimah sebagai sebuah investasi jangka panjang.
Kang DS berharap ke depan kolaborasi dan sinergi yang terjalin antara ulama dan umaro ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan, bukan hanya bidang spiritual dan perekonomian, namun juga berdampak dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Bandung.
“Saya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para ulama yang tidak lelah membina umat. Berkat sinergi ulama dan umaro ini, alhamdulilah terjadi penurunan angka kriminal di Kabupaten Bandung. Semoga sinergi ini terus ditingkatkan,” ungkap Kang DS.**Leni Herliani