kabandung.id | Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung kembali dijadikan percontohan atau Studi Tiru Program Orientasi Lapangan oleh beberapa desa yang berada di Provinsi Bali.
Desa Cangkuang Wetan dijadikan obyek studi tiru oleh 2 Desa yakni : Desa Bongkasa Kecamatan Abiansemal dan Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Provinsi Bali. Studi tiru ber Tema ,”Program Orientasi Lapangan” untuk kegiatan wawasan & kapasitas Pemerintah Kabupaten Badung.
Kegiatan Orientasi tersebut mencontoh Desa Cangkuang Wetan dengan adanya ikon dari mesin penghancur sampah, yaitu Simotah. Berfungsi mendaur ulang sampah menjadi bahan baku sepatu dari bahan limbah sampah dan menjadikan desa wisata sampah. Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R).
Di laksanakan di Aula Desa Cangkuang Wetan Kabupaten Bandung, Jum’at (7/6/24)
Rombongan studi tiru memberikan apresiasi terhadap Desa Cangkuang Wetan yang berhasil dalam penanggulangan dan pengelolaan sampah serta menyulap limbah sampah menjadi suatu produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala Desa Cangkuang Wetan, Asep Kusmiadi, S.Pd.I.,M.Pd, mengaku merasa terhormat karena Desa Cangkuang Wetan bisa dijadikan sebuah percontohan kembali atau studi tiru oleh beberapa desa yang berada di Provinsi Bali dalam hal pengelolaan sampah.
“Dengan keberhasilan dalam penanganan masalah sampah ini, tidak luput dari partisipasi juga dukungan dari jajaran Pemerintahan Desa Cangkuang Wetan dan warga masyakarat, sehingga membuat antusias desa lain dalam pengelolaan sampah, untuk bisa diterapkan di desa lain khususnya Desa Bongkasa Kecamatan Abiansemal dan Desa Pecatu Kecamatan Kute Selatan Kabupaten Badung Provinsi Bali yang datang dalam studi tiru ini,” tuturnya.
Ungkapan dan apresiasi dari 2 kepala Desa terkait pengelolaan sampah sampai diberikan predikat sebagai Desa Wisata Sampah.
“Kami Pemerintah Desa Bongkasa dan Pecatu sangat mengapreasi dan kagum atas kinerja dari Desa Cangkuang Wetan dalam penangan dan pengelolaan sampah, perlu diketahui di 2 Desa masing-masing jumlah sampah perhari hitungannya sudah tonase datangnya kami kesini untuk meniru bagaimana cara menanggulangi dan mengelola sampah hingga dari limbah sampah menjadikan sebuah bahan baku untuk membuat sepatu dan bagaimana cara mengelola Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R)yang dibilang sangat sukses di Desa Cangkuang Wetan, tentunya kami pun akan seperti Desa Cangkuang Wetan dengan predikat Desa Wisata Sampah,” puji kedua Kepala Desa.
Di akhir acara kepala Desa dan Sekertaris Camat berkeliling melihat ke lokasi pengelolaan sampah yang ada di Desa Cangkuang Wetan dan merekapun
tertarik dengan kinerja kepala Desa Cangkuang Wetan dalam mengajak masyarakat agar sadar akan sampah.
“Mudah -mudahan dengan studi tiru ini dapat di terapkan di pemerintahan kecamatan kabupaten Badung,” pungkasnya. **Leni Herliani