<strong>Kabandung id.</strong> | Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja terus berkembang pesat setiap tahunnya, terbukti tahun 2024 ini, mereka berhasil menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bandung sebesar 12 miliar rupiah dari sebelumnya 10 miliar rupiah di tahun 2023.
Keberhasilan tersebut tentu saja seiring dengan pro aktifnya kerjasama mereka dengan pemerintah Kabupaten Bandung.
Terlebih, Perumda Air Minum Tirta Raharja selama lima tahun terakhir ini terus mendapat prestasi gemilang dengan bertahan pada posisi 10 besar BUMD air minum terbaik Tingkat nasional versi penilaian kinerja Kementerian PUPR, sehingga wajar saja mereka terus mempertahankan bahkan meningkatkan reputasi baik tersebut.
Penyertaan modal yang selama ini digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung tentu saja ditangkap dengan optimal dan dipergunakan dengan maksimal untuk terus memperbaiki laju perusahaan daerah tersebut, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas pelayanan, salah satunya pengembangan program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan tekhnologi informasi.
Direktur utama Perumda Air Minum Tirta Raharja, H.A.Teddy Setiabudi mengakui memang tidak mudah mengelola perusahaan yang berbasis kebutuhan masyarakat terutama air minum karena seringkali banyak kendala tekhnis yang dihadapi terutama yang berkaitan dengan faktor alam.
Seperti diketahui, beberapa wilayah di Kabupaten Bandung seringkali mengalami bencana alam seperti banjir bandang dan longsor, hal tesebut tentu saja menjadi salah satu faktor kendala dalam memaksimalkan pelayanan air bersih kepada para pelanggan, terutama jika bencana terjadi di wilayah sumber air.
Berbagai upaya pun terus dilakukan pihak Perumda Air Minum Tirta Raharja untuk meningkatkat kualitas layanan air bersih terhadap pelanggan, diantaranya pada musim kemarau selalu dilaksanakan pemeliharaan jaringan produksi dan distribusi.
“Sementara untuk solusi banjir bandang, sistem produksi kita dilakukan upaya perbaikan normalisasi terhadap dampak banjir bandang dengan perbaikan bendungan pemasangan bronjong sehingga ada proses percepatan normalisasi,” papar Teddy Setiabudi melalui sambungan telepon, Senin (16/12/2024).
Teddy memaparkan, meskipun menghadapi banyak kendala, namun penambahan sambungan rumah (SR) atau pelanggan terus meningkat pada tahun 2024. Dari data yang ada, capaian SR di tahun 2023 adalah sebanyak 114.779 SR, sedangkan pada tahun 2024 bertambah menjadi 117.315 SR.
Namun demikian, menurutnya penambahan jumlah SR pada tahun 2024 ini tidak didasari penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Bandung, karena penyertaan modal tahun 2024 ini berupa aset senilai 9.257.664.767 untuk lahan pembangunan kantor pusat di wilayah Soreang.
“Jadi penyertaan modal tahun ini bantuan non financial karena berbentuk asset,” ungkapnya.
Teddy optimis perusahaan daerah yang dipimpinnya tersebut akan terus tumbuh dan berkembang meskipun menghadapi banyak tantangan, ia yakin kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan Perusahaan, selain itu kinerja para kayawan juga menjadi modal yang begitu penting.
Hal lain yang membuatnya optimis adalah dengan disetujuinya penyertaan modal dari pemerintah kabupaten bandung sebesar 200 miliar rupiah yang akan digelontorkan secara bertahap dalam kurun waktu empat tahun kedepan, dimana pihaknya akan memanfaatkan anggaran tersebut untuk mengoptimalkan berbagai pelayanan terutama perbaikan saluran perpipaan yang umurnya sudah cukup tua karena sudah ada sejak jaman Belanda, selain itu pihaknya juga menargetkan puluhan ribu penambahan SR (pelanggan) pada jangka waktu tersebut.
“Tahun depan belum ada rencana kenaikan atau penyesuaian tarif terhadap pelanggan, namun kita akan mengoptimalkan penyertaan modal tersebut untuk upaya peningkatan kualitas pelayanan penyediaan air minum bersih bagi pelanggan dan juga mengembangkan inovasi teknologi informasi untuk efisiensi operasional Perusahaan,” pungkasnya. (Vey)