IBUN | Penyumbang sampah terbanyak kedua setelah pasar adalah sampah organik rumah tangga. Sampah organik yang dihasilkan rumah tangga diantaranya sampah sayur-sayuran. Untuk itulah, Bank Sampah Lacak 1 Desa Lempegan Kecamatan Ibun mulai berinovasi dengan memanfaatkan sampah sayuran menjadi penyedap masakan (kaldu).
Menurut salah seorang pengelola Bank Sampah Lacak, Iwan Sulistiawan, pemanfaatan limbah sayuran menjadi bahan penyedap (kaldu) masakan bermula dari adanya kandungan vitamin dan mineral didalamnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
“Sebagai kader lingkungan, kami akan terus berinovasi bagaimana caranya agar persoalan sampah ini bisa teratasi,” ungkap Iwan
Inovasi pembuatan kaldu berbahan dasar limbah sayuran rumah tangga ini jelas Iwan, melalui beberapa tahapan pengolahan hingga akhirnya bisa dikonsumsi.
Sementara kata Bendahara Bank Sampah Lacak 1, Yuli Indriyani, dengan adanya inovasi pengolahan sampah sayur-sayuran menjadi kaldu ini, diharapkan bisa menanggulangi persoalan timbulan sampah organik di lingkungan sekitar. Hal tersebut kata Yuli, merupakan salah satu cara mewujudkan zero waste di lingkungan.