PANGALENGAN I Mahasiswa asal STAI BAITUL ARQOM AL-ISLAMI melakukan pengabdian kepada masarakat di Desa Pulosari pangalengan, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) turun ke masyarakat sekaligus mengenalkan program ilmu perkuliahan yang didapat, lebih ke aqidah dan akhlaq.
“Ya, kalau di kami lebih mengutamakan kepada penerapan pendidikan dan ke agamaan, “ ungkap Deden Sowan Ismail Ketua KKN, STAI BAITUL ARQOM AL-ISLAMI usai kegiatan seminar pelatihan pengelolaan sampah di aula Desa Pulosari, Kamis (10/3).
Kepada Kabandung.id Deden menjelaskan, sasaran medatangi Sekolah SD, PAUD, MDT dan masjid. Sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah.
Diakui Deden, Kegiatan pengabdian ini sangat direspon oleh para tokoh juga pemeritah Desa Pulosasi, selama kurun waktu satu bulan mengadakan pengabdian di desa dan tinggal sepuluh hari lagi, ia sangat mengapresiasi masyarakat yang telah menerima mereka dengam baik.
Sementara kata Deden, seminar pengelolaan sampah kali ini melibatkan aktivis lingkungan, kebetulan di Pangalengan ada pak Herry penggerak lingkungan di bawah Dinas Lingkungan Hidup, “jadi kita kerjasama dengan beliau dan penguris Karang Taruna Kecamatan untuk mengisi kegiatan ini, sehingga berjalan dengan lancar di apresiasi oleh pemerintah desa pula,” ujarnya.
Kegiatan seminar ini digelar kata Deden, sebagai jawaban atas masukan masyarakat akan permasalahan sampah. Sehingga masuk dalam skala prioritas kegiatan KKN. Deden juga berharap melalui KKN ini, akan terbentuk hubungan yang sangat erat antara STAI Baitul Arqom dan Desa Pulosari.
“KKN itu jangan dibawa sulit, dibawa senang saja agar tidak ada beban saat mengabdi” ujar H. Asep Rosyid, M. Ag selaku Dosen Pembimbing KKN STAI Baitul Arqom Kelompok 3.
Sedangkan Mamat Supriatna Sekretaris Desa Pulosari dalam sambutanya mengatakan, dengan adanya anak mahasiswa KKN pemerintah desa sangat merasa terbantu. Apalagi terkait dengan pengelolaan sampah, karena sampah ini merupakan permasalahan yang tiada hentinya. “Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan masyarakat menjadi sadar dan pintar dalam mengolah sampah terutama sampah rumah tangga,” pungkas Mamat.