Kades Neglasari: Mesin Motah Solusi Terbaik Untuk Mengatasi Persoalan Sampah

- Penulis Berita

Kamis, 24 Oktober 2024 - 12:48

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengurangan Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti, Kades Neglasari: Mesin Motah Bisa Menyelesaikan Persoalan Sampah

Pengurangan Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti, Kades Neglasari: Mesin Motah Bisa Menyelesaikan Persoalan Sampah

Kabandung id. |
Pemerintah Desa Neglasari Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung libatkan berbagai unsur lainnya membuat sebuah terobosan dan inovasi dalam pengelolaan atau penanganan sampah rumah tangga.

Pengelolaan sampah ini bersinergi dengan Satgas Citarum Harum Sektor 4, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung dan Elemen Lingkungan yang merupakan warga setempat.

Salah satu terobosan dan inovasi yang dilakukan Pemerintah Desa Neglasari bersinergi dengan Satgas Citarum Harum Sektor 4 dan BBWS Citarum ini membuat mesin motah untuk mengelola sampah rumah tangga hingga tuntas di tingkat desa. Selain itu mengoptimalkan pengelolaan sampah melalui TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle) yang ada di Desa Neglasari tersebut.

“Dengan adanya mesin motah pengolahan sampah ini, persoalan sampah bisa selesai dan tuntas. Dalam satu hari mesin motah ini bisa mengolah sampah sekitar 3 ton. Bahkan jika dioperasionalkan dari sejak pagi pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB, kemudian malamnya dioperasionalkan kembali, mesin motah ini bisa menangani sampah sampai 6 ton dalam sehari semalam,” jelas Kepala Desa Neglasari H. Asep Zaenal Malik Ibrahim dalam keterangannya di Desa Neglasari, Kamis (24/10/2024).

Menurut Asep, pemanfaatan mesin motah ini sangat efektif disaat Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Pemkab Bandung harus mengurangi pengiriman sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sarimukti Kabupaten Bandung Barat.

“Dengan adanya mesin motah ini, pengelolaan sampah di Desa Neglasari sudah selesai. Tidak ada sampah yang dibuang ke luar atau ke TPA. Mesin motah ini sebagai salah satu solusi untuk mengurangi pengiriman sampah ke TPA Sarimukti,” kata Asep.

Asep menyebutkan, dengan adanya mesin motah yang ada di Desa Neglasari itu, bisa menangani sampah dari luar desa, misalnya Desa Padaulun yang merupakan desa terdekat.

“Jadi satu unit mesin motah bisa menangani sampah rumah tangga dari dua desa. Pemanfaatan mesin motah ini sangat efektif, untuk menyelesaikan persoalan sampah rumah tangga,” katanya.

Namun untuk mengoptimalkan mesin motah itu, Asep mengatakan, tahun depan berencana meningkatkan intervensi anggaran desa untuk perbaikan infrastuktur atap bangunan TPS3R yang ada di lokasi mesin motah. Selain itu untuk pengadaan 20 roda sampah untuk 10 RW di Desa Neglasari.

“Kita juga membutuhkan intervensi anggaran dalam pengadaan cator atau kendaraan untuk pengangkutan sampah yang dihasilkan rumah tangga. Tentunya, kebutuhan anggaran ini berharap ada bantuan atau intervensi dari Pemkab Bandung,” katanya.

Lebih lanjut Asep mengatakan, selain pengadaan TPS3R dan mesin motah, Pemerintah Desa Neglasari sejak tiga tahun lalu sudah melakukan optimalisasi penanganan sampah rumah tangga.

“Yaitu dengan cara membangun tungku pembakaran sampah di setiap RW. Sudah beberapa RW yang memiliki tunggu pembakaran sampah. Namun bagi RW yang belum memiliki tungku untuk pengolahan sampah, sementara sampahnya diangkut dan dikelola melalui pemanfaatan mesin motah,” tuturnya.

Terkait optimalisasi penanganan sampah itu, Asep kembali berharap bahwa pengelolaan sampah di Desa Neglasari itu ada intervensi anggaran dari Pemkab Bandung.

“Supaya pengolahan sampah tidak mandek, dan tetap optimal dalam upaya pengurangan pengiriman sampah ke TPA Sarimukti. Jadi biaya untuk pengangkutan sampah bisa dialihkan dan dimanfaatkan untuk optimalisasi pemanfaatan mesin motah. Persoalan sampah akan selesai dan tidak lagi membuang sampah ke TPA,” ujarnya.(akus)

Berita Terkait

Bupati Bandung Serahkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Gempa Bumi Kertasari 
Bupati Bandung Dadang Supriatna Jabat Ketua Umum Asosiasi Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi
Ini Penjelasan Kadis PMD Tata Irawan Soal Wacana Pemekaran Desa di Kabupaten Bandung
DPMD: Hasil Kajian 14 Kecamatan, 127 Desa, dan 8 Kelurahan di Kabupaten Bandung Layak Dimekarkan 
Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal: Menghadapi Bencana, Keselamatan Manusia Nomor Satu
Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal Tinjau Lokasi Bencana Banjir Dayeuhkolot Kab. Bandung 
Di Cicalengka, Kadis PMD Tata Irawan Sampaikan Paparan Arah Kebijakan Penataan Desa
DPMD Tata Irawan: Sosialisasi Arah Kebijakan Penataan Desa Dengan Sasaran Pemekaran Desa

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 21:30

Bupati Bandung Dadang Supriatna Jabat Ketua Umum Asosiasi Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi

Rabu, 12 Maret 2025 - 13:32

Ini Penjelasan Kadis PMD Tata Irawan Soal Wacana Pemekaran Desa di Kabupaten Bandung

Senin, 10 Maret 2025 - 13:26

Di Cicalengka, Kadis PMD Tata Irawan Sampaikan Paparan Arah Kebijakan Penataan Desa

Senin, 10 Maret 2025 - 10:50

DPMD Tata Irawan: Sosialisasi Arah Kebijakan Penataan Desa Dengan Sasaran Pemekaran Desa

Jumat, 7 Maret 2025 - 16:54

Bupati Bandung: Pembangunan Fly Over Jalan Rancaekek-Majalaya Sudah Diusulkan ke Provinsi Jabar

Jumat, 7 Maret 2025 - 16:49

Kang Ali Syakieb Tegaskan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba Kejahatan Luar Biasa 

Kamis, 6 Maret 2025 - 13:36

Sosialiasi Arah Kebijakan Penataan Desa, Kepala DPMD Tata Irawan Minta Perangkat Desa Laksanakan Musdes

Kamis, 6 Maret 2025 - 02:52

Bupati Bandung Melakukan Kunjungan Kerja ke BGN: Bahas Aspek Teknis Program MBG

Berita Terbaru