Kabandung id. | Kendati Tahapan Pilkada sudah semakin maju, sesuai jadwal yang ditetapkan. Namun, banyak hal yang menjadi dinamika dalam proses kompetisi sehingga tafsir pun kadang dilakukan berdasarkan asumsi yang berkepentingan.
Sebagai bagian dari masyarakat, tentu saya secara pribadi pernah mengambil bagian sebagai personal yang mengangkat isu atas beberapa peristiwa kepada pengawas pemilihan umum (pemilu) termasuk di dalamnya menyoroti sikap penyelenggara.
Tentu saja kepuasan belum saya dapat, namun ketika tafsir berdasarkan norma yang berlaku diambil oleh penyelenggara, rasa hormat saya berikan karena paling tidak proses pembelajaran secara pribadi semakin kuat untuk tahu dan patuh pada tahapan putusan sesuai mekanisme.
Bahkan satu waktu beberapa tahun yang silam, pernah pula saya menjadi kandidat bupati/wakil bupati di Kabupaten Bandung, dalam posisi sebagai kandidat juga, ketidakpuasan tentu ada juga dalam menghadapi harapan yang tinggi.
Ikhtiar yang rasanya sudah dilakukan namun menghadapi kekuasaan yang mencengkram begitu kuat membuat saya harus bersabar.
Karena keyakinan bahwa kekuasaan dan jabatan bukan sesuatu yang final dalam kehidupan, toh pasti ada yang Allah rencanakan yang pasti lebih baik dari itu.
Dari zaman ke zaman belum banyak berubah dalam pilkada selama sistem masih seperti ini.
Padahal harapan kita sistem pemilihan langsung bisa lebih baik, daripada pemilihan oleh legislatif yang juga saya alami pada zamannya.
Pengalaman lengkap dari sekedar ikut hidup hore, kemudian jadi tim yang merumuskan pemenangan bahkan jadi kandidat alhamdulillah sudah Allah SWT berikan, sehingga saat ini patut rasanya kita bersyukur paling tidak sebagaimana disampaikan oleh Bapak Prabowo sebagai presiden RI.
Kita semua sebagai bangsa sudah memiliki budaya tinggi dalam berdemokrasi, dibuktikan dengan alih kepemimpinan dalam setiap tahapan di negara ini dilakukan dalam aturan main yang baik.
Kita mufakat setiap tahapan pilkada tidak boleh kemudian menjadi langkah yang melepaskan tujuan utama, yaitu menjaga ketertiban umum adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan masyarakat agar pembangunan terus bisa berjalan sesuai target mensejahterakan masyarakat.
Semua tidak ada yang sempurna, tapi tentu saja tapi kita masih menjadi orang yang beriman. Dimana kita yakin bahwa setiap penyelenggara dan aparat sudah disumpah sesuai agama dan keyakinannya.
Biarlah itu menjadi tanggung jawab dirinya, dan jika kita menemukan fakta-fakta, keberatan bisa dilakukan dengan cara yang elegan melalui mekanisme yang diatur dengan berbagai saluran yang tersedia.
Terima kasih secara pribadi dan atas nama DPD NasDem Kabupaten Bandung terhadap penyelenggara yang sudah menjalankan tahapan pilkada, begitupun kepada Aparat TNI/POLRI yang menjaga ketertiban umum dan keamanan masih terjaga dengan baik.
Hal itu tentu sejalan dengan harapan masyarakat secara luas, jangan kita pernah lengah karena pasti ada pihak pihak yang mungkin saja memiliki keinginan Kabupaten Bandung tidak aman dan nyaman bagi kepentingan ketenangan kehidupan sosial masyarakat.**
