Pemkab Bandung Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting, Pjs. Bupati Bandung: Target Nasional 14 Persen

- Penulis Berita

Selasa, 22 Oktober 2024 - 10:17

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dikky Achmad Sidik: Kita Harus Serius Menangani Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bandung

kabandung.id | Pjs. Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas partisipasi dan kontribusi yang dilakukan sejumlah pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung.

Hal ini disampaikan Dikky pada pelaksanaan pembukaan rakor tim percepatan penurunan stunting
di Ruang Tarawangsa Hotel Grand Sunshine Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (22/10/2024).

Menurutnya, pelaksanaan rakor tim percepatan penurunan stunting ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam penguatan sinergi dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung.

“Tentunya kegiatan ini selaras dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” kata Dikky.

Menurutnya, penanganan stunting (kekerdilan) haruslah dilaksanakan secara holistik integratif dan berkualitas melalui koordinasi sinergi dan sinkronisasi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa serta pemangku kepentingan

“Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 target angka prevalensi stunting tahun 2022 adalah sebesar 18,4 persen di 460 kabupaten/kota prioritas, sementara tahun 2023 sebesar 16 persen di 514 kabupaten/kota dan tahun 2024 sebesar 14 persen di 514 kabupaten/kota prioritas dan Kabupaten Bandung termasuk di dalamnya harus tercapai angka prevalensi stunting 14 persen. Maka dibutuhkan penurunan sekitar 3,8 persen setiap tahunnya berdasarkan prevalensi stunting di Indonesia,” tuturnya.

Dikky mengatakan sebagai komitmen Kabupaten Bandung dalam percepatan penurunan stunting dalam rangka pencapaian target angka prevalensi stunting nasional 14 persen, maka dituangkan menjadi salah satu isu strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung 2021-2026.

“Perlu saya sampaikan bahwa angka prevalensi stunting di Kabupaten Bandung, menunjukkan perkembangan dari tahun 2022 yaitu dari 31,1 persen menjadi 25 persen. Namun tahun 2023 mengalami kenaikan menjadi sebesar 29,2 persen,” katanya.

“Kita memang harus sangat serius menangani tentang percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung,” harapnya.

Menurutnya, upaya penurunan stunting ini tentu saja menjadi salah satu model untuk meningkatkan kualitas manusia unggul pada Indonesia Emas kedepan.

“Kita telah melakukan pembentukan tim percepatan penurunan stunting secara berjenjang dari mulai tingkat kabupaten, desa dan kelurahan. Selain itu inovasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung, desa maupun puskesmas, masyarakat maupun Pokja PKK dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Persoalan ini menjadi prioritas kita untuk diselesaikan,” tuturnya.

Dikky berharap pada pelaksanaan rakor tim percepatan penurunan stunting ini terbangun sinergitas dan evaluasi terhadap kegiatan program terkait dengan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung.

“Kita berharap bahwa dengan kegiatan kali ini, sinergitas kita akan menjadi lebih baik lagi. Kami inginkan bahwa jajaran tim percepatan penurunan stunting ini adalah bagaimana kita melakukan kerjasama di dalam menurunkan stunting, tentu saja berdasarkan daerah masing-masing. Karena setiap daerah masing-masing mempunyai kawasan sendiri-sendiri berkaitan dengan stunting,” tuturnya.

Hal tersebut, lanjutnya, tentu saja harus dikoordinasikan dengan berbagai pihak. Tentu saja dalam hal ini Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) selaku pengembang di dalam perencanaan program pembangunan di Kabupaten Bandung, termasuk dalam evaluasi dan monitoring terhadap daerah-daerah yang mempunyai angka prevalensi stunting yang tinggi, baik desa maupun kecamatan.

“Kita harus bisa membuat program yang memang mengena ke sasaran secara efektif. Dan yang paling penting bahwa kita jangan sampai ada stunting baru. Terutama kita harus perhatikan ibu hamil,” katanya.**

Reporter : Leni Herliani

Berita Terkait

Kadinkes Yuli Irnawati Mosjasari: Pemkab Bandung Telah Alokasikan Anggaran Rp 212 Miliar Tahun 2024
Baru di Kabupaten Bandung SUMERCAMP Dengan Difabel dan Thalasemia di Gelar
Pemkab Bandung Imbau Warga Hemat Air Bersih Memasuki Musim Kemarau
Imah Thalassemia ReDTI KITA Diresmikan Kadinkes, Dalam Waktu Dekat Akan Menerima Hibah Mobil Operasional Dari Pemkab
Bupati Dadang Supriatna : Tahun Ini Kabupaten Bandung Memiliki Delapan Rumah Sakit
Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Bandung Gelontorkan Rp200 Miliar
Emma Dety: Indonesia Emas Tak Akan Tercapai Jika Masalah Gizi dan Stunting Tidak Diatasi Seurius
Kampanye Bersama Menstrual Hygiene Day 2024, Bupati Bandung Bilang Begini
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:09

KPU Kabupaten Bandung Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara, Begini Hasilnya

Rabu, 4 Desember 2024 - 13:57

Ketua SERASI, Ali Hamzah: Kami Siap Mengawal Kemenangan Paslon Dadang Supriatna – Ali Syakieb

Rabu, 4 Desember 2024 - 11:41

Pemkab Bandung kembali menerima penghargaan dari Ombudsman Jawa Barat

Selasa, 3 Desember 2024 - 14:19

Sarung Tenun Majalaya “Kota Dolar” Sudah Melegenda, Pemkab Bandung: Lakukan Apa

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:40

KPU Kabupaten Bandung Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilgub dan Pilbup 2024

Senin, 2 Desember 2024 - 12:49

Bupati Bandung Ucapkan Selamat Ulang Tahun Telkom University

Senin, 2 Desember 2024 - 07:06

TP2DD Jawa Barat Ganjar Pemkab Bandung Terbaik ke-IV Pada Ajang Apresiasi Jawara Ekonomi Digital

Minggu, 1 Desember 2024 - 04:12

Kopfa: Mari Kita Sayangi Anak Yatim Untuk Meraih Ridho Illahi

Berita Terbaru