kabandung.id | Direktur Utama PT Bangun Niaga Perkasa (BNP), Engkus, mendorong konsep pembangunan pasar tradisional yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat ekonomi, tetapi juga sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial. Hal tersebut disampaikan dalam acara peresmian Pasar Banjaran yang digelar pada Selasa (27/5/2025) di kawasan Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung.
Dalam wawancaranya, Engkus menjelaskan bahwa pembangunan Pasar Banjaran merupakan bagian dari proyek revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Bandung, bersama dua pasar lainnya yakni Pasar Cicalengka dan Pasar Soreang. Namun, Pasar Banjaran dirancang secara khusus dengan konsep terpadu yang menghadirkan Masjid Madinah BNP sebagai ikon kawasan tersebut.
“Kenapa saya memilih membangun ikon masjid di sini? Karena saya ingin masyarakat memiliki tempat ibadah yang representatif, dan sekaligus menunjang keramaian pasar. Masjid ini akan menjadi identitas kawasan Pasar Banjaran,” ujar Engkus.
Selain fokus pada pembangunan fisik dan fasilitas pasar, Engkus juga menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) besar di Pasar Banjaran, yakni penataan pedagang kaki lima (PKL). Ia menekankan pentingnya sinergi antara pedagang pasar dan PKL agar tercipta lingkungan yang tertib, nyaman, dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
“Kita akan bantu menertibkan PKL agar mereka bisa masuk ke dalam pasar secara bertahap. Ini penting supaya tidak ada kesenjangan antara pedagang pasar dan pedagang di luar. Semua harus mendapatkan manfaat dari pembangunan ini,” tambahnya.
Dengan konsep terpadu yang menggabungkan fungsi ekonomi, sosial, dan spiritual, Pasar Banjaran diharapkan menjadi pusat kegiatan masyarakat yang modern, tertib, dan berkelanjutan.**Leni Herliani
