PASEH I Puskesmas Cipedes Kecamatan Paseh bekerjasama dengan Relawan Donor Darah Thalasemia Indonesia (ReDTI), Paguyuban Orang Tua Thalassemia (POTT) RSUD Majalaya dan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kab.Bandung menggelar kegiatan donor darah dan santunan Al Quran bagi penyintas thalalassemia, Sabtu (14/1/2023).
“Kegiatan donor darah ini untuk pertama kalinya di Puskesmas Cipedes sebagai bentuk kepedulian kami terhadap anak – anak thalasemia,” ungkap Kepala Puskesmas Cipedes Kec. Paseh, H. Odang, Sabtu (14/1/23).
Memurut H Odang, kegiatan seperti ini perlu terus dilaksanakan karena sisi baiknya bisa lebih mempererat tali kekeluargaan antara masyarakat dengan thalassemia. Untuk itu ia berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Penyintas thalessemia jangan berkecil hati tetap semangat dan optimis karena banyak yang peduli dan perhatian, termasuk kami dari Puskesmas Cipedes. Selain memberikan fasilitas untuk kegiatan donor darah, Puskesmas Cipedes juga memberikan bantuan Al Quran untuk anak-anak thalassemia supaya rohani mereka bisa terisi. Dengan rajin membaca Al Quran mudah-mudahan bisa menjadi obat bagi mereka,” ungkap H Odang.
Ketua Paguyuban Orang Tua Thalassemia (POTT) RSUD Majalaya, Tatang Subagja menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada pihak Puskesmas yang telah memfasilitasi kegiatan donor darah bagi anak-anak thalassemia.
“Kepada ReDTI saya atas nama orang tua thalassemia mengucapkan terima kasih, karena secara konsisten sejak Juni 2022 telah mengadakan donor darah untuk anak-anak kami penyintas thalassemia. Saya sebagai orang tua thalassemia, sangat terharu dalam setiap kegiatan donor darah selalu ada yang peduli sehingga kami lebih optimis dalam menghadapi ujian ini,” ungkap Tatang Subagja
Sementara, Ketua Relawan Donor & Thalassemia Indonesia (ReDTI), Hendi Resmawan menyatakan, para relawan akan selalu mensupport apa yang menjadi kebutuhan thalasemia baik darah maupun kebutuhan mental spiritualnya.
“Jangan khawatir akan ketersediaan darah karena sampai saat ini darah yang dibutuhkan thaller Inshaa Alloh aman, anak-anak harus semangat harus optimis dan tetap melanjutkan sekolah jangan sampai putus sekolah,” ujar Hendi Resmawan.
Ditambahkan Hendi Resmawan, salah satu yang berbeda dari kegiatan donor darah ReDTI yaitu selalu menghadirkan anak-anak penyintas thalassemia berdomisili dekat dengan kegiatan. Para penyintas thalassemia ini dihadirkan sebagai bentuk edukasi baik bagi masyarakat terutama calon partisipan donor darah, maupun bagi penyintas itu sendiri.
“Penyintas thalassemia yang hadir dalam setiap kegiatan donor darah akan dihibur, diajak bermain dan belajar agar motivasi hidup, motivasi sehat akan tumbuh dengan sendirinya. Paling tidak para penyintas thalassemia ini tidak merasa sendiri, banyak yang peduli dan mau berbagi,” pungkas Hendi Resmawan.