Senja itu, di bawah pohon beringin besar yang di bawahnya
tertancap bangku taman, duduk tiga sekawan pria dewasa.
Ketiganya serempak menginjak usia sekitar kepala lima, dengan
latar belakang percintaan yang berbeda-beda. Mereka bertiga
masing-masing ditemani secangkir kopi hangat beserta sebatang
rokok di jari jemari.
Pria yang pertama ialah Monogamio, seorang pria yang memiliki
satu orang istri, termasuk pribadi sederhana, penuh cinta kasih,
dan berpegang erat kepada kesetiaan. Kedua, Poligamio, ia
kebalikan dari Monogamio, seorang pria flamboyan, memiliki
tiga orang istri, dan entah ada berapa lagi wanita lain yang
menjadi simpanannya. Ah, pokoknya, Poligamio, sosok pria
dengan harta melimpah, hebat dalam hal kalkuIaSI. Sementara
yang ketiga, adalah Jombloio, sungguh unik, ia sangat berbeda
dari kedua orang pria sebelumnya, pria anonim misterius,
pendiam, dan murni masih lajang, sungguh tanpa seorangpun
wanita di hidupnya, kecuali ibunya sendiri yang sudah tua, ya
setidaknya sampai saat ini,
Lantas, dimulailah perbincangan mereka, dibalik bayangan siluet
senja dari pohon beringin tua itu.
Monogamio merenung sejenak, menyeruput kopi, lalu memulai
pembicaraan, “Hey kalian, asal kalian tahu saja, dari
kalian berdua, akulah pria yang paling hebat, hehehe ya, tentusaja, aku si
monogamio ini sangat layak dijadikan contoh untuk kalian berdua,
dimana aku adalah pria yang paling sayang istri, setia aku kepada
istriku satu-satunya” demikian ucap Monogamio dengan suara tinggi pun merasa bangga.
Poligamio lantas menyusul, menyeruput kopi, menghisap rokoknya,
lalu menanggapi omongan Monogamio dengan tawa gelak yang
kerasnya bukan main, “Hahaha..!, bodoh, betul-betul goblok kau
Monogamio, memangnya pantas kalau laki-laki cuma punya satu
wanita?, rugi betul hidupmu mon, kau harus tahu bahwa seorang Pria itu punya kuasa!, maka tak ayal lagi
akulah yang pantas kalian tiru! “.
Jombloio cuma tersenyum, mendengar keduanya saling merasa
benar dengan pendapat masing-masing. Hembusan asap rokok keluar dari
mulutnya lalu Jombloio bilang “Ya, kalian berdua memang beruntung,
memiliki wanita selain ibu, namun, wanita paling berharga buatku
di dunia ini cuma satu, yaitu ibuku. Aku ikut bahagia melihat kalian memiliki wanita selain ibu kalian sendiri. Sementara aku seorang sepi, yang tak memiliki seorangpun wanita selain ibuku di sisi, selama ini aku selalu ditolak wanita, hingga usia setua sekarang pun aku masih mencari”. Setelah mendengar Jombloio bicara,
Poligamio dan Monogamio saling pandang, lalu menunduk, sunyi.
Edwin Noermansyah, Lahir: Bandung, 15 November 1994, Alamat: Kp. Leuweung Kaleng Rt.04/Rw.03, Katapang, Kab. Bandung, Jawa Barat, Fb: Edwin Noermansyah Comics, E-mail: noermansyahedwin@gmail.com